Pondok Pesantren Al-Zaytun: Kontroversi dan Usulan Penutupan

shelatitude.com ! Pondok Pesantren Al-Zaytun, yang terletak di Indramayu, Jawa Barat, telah menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir. 

Kontroversi seputar ajaran agama yang menyimpang yang diduga diajarkan di pondok pesantren ini telah menciptakan perdebatan yang panas di kalangan masyarakat. 

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Mohammad Mukri, juga ikut memberikan pandangannya terkait masalah ini, bahkan mengusulkan penutupan Al-Zaytun jika terbukti benar adanya ajaran yang menyimpang.

Latar Belakang Kontroversi Al-Zaytun

Pada wawancara disebuah situs berita, Mohammad Mukri menyampaikan keprihatinannya terhadap ajaran yang kontroversial yang diduga diajarkan di Al-Zaytun. 

Beberapa isu yang mencuat dalam kontroversi ini antara lain ajaran naik haji tanpa perlu ke Makkah, penghalalan zina dengan membayar uang, dan bahkan menyanyikan lagu Yahudi. Mukri menekankan bahwa isu-isu tersebut menyangkut masalah akidah, yang merupakan hal yang sensitif bagi umat Islam.

Mukri juga mencatat bahwa hampir semua Organisasi Masyarakat Islam (Ormas Islam) di Indonesia menolak ajaran kontroversial yang dibuat oleh Panji Gumilang, pimpinan Al-Zaytun. Ia menyatakan bahwa paham yang disampaikan oleh Panji Gumilang tidak memiliki dasar yang jelas, dan banyak yang tidak mengetahui asal-usul pengetahuan yang dijadikan dasar dalam ajarannya.

Dukungan untuk Menyelesaikan Kontroversi

Mukri menyatakan dukungannya terhadap upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat, PWNU Jabar, dan MUI Jabar dalam menyelesaikan kontroversi yang melibatkan Al-Zaytun. 

Baginya, penyelesaian masalah ini perlu melibatkan peran negara, mengingat sensitivitas masalah akidah yang terkait. Lebih lanjut, Mukri juga memahami tindakan Lembaga Bathsul Masail (LBM) PWNU Jawa Barat yang menyatakan bahwa Ma'had Al-Zaytun telah menyimpang dari ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. 

Ia juga memahami larangan dari LBM PWNU Jabar untuk menyekolahkan anak di Al-Zaytun. Menurutnya, langkah ini diambil untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak dan mencegah penyebaran ajaran yang dianggap "tersesat".

Tuntutan Demo oleh Forum Indramayu Menggugat

Baru-baru ini, Pondok Pesantren Al-Zaytun kembali menjadi pusat perhatian ketika Forum Indramayu Menggugat menggelar demonstrasi sebagai bentuk protes terhadap dugaan ajaran sesat yang diberikan di pondok pesantren tersebut.

Kesimpulan

Kesimpulannya, Pondok Pesantren Al-Zaytun telah menjadi pusat perhatian karena kontroversi ajaran yang diduga menyimpang dari ajaran Islam yang sejati. Dukungan diberikan oleh Mohammad Mukri dan berbagai pihak untuk menyelesaikan kontroversi ini dengan melibatkan peran negara. 

Larangan dan penolakan terhadap ajaran kontroversial yang muncul di Al-Zaytun juga merupakan langkah-langkah yang diambil untuk melindungi anak-anak dan mencegah penyebaran ajaran yang dianggap "tersesat".
Baca juga :