Macam-Macam Rangkaian Instalasi Penerangan, Panduan Lengkap

Shelatitude ! Halo teman-teman, pada kesempatan kali ini saya ingin membahas tentang macam-macam rangkaian instalasi penerangan. 

Dalam instalasi penerangan, rangkaian dapat diatur sedemikian rupa sehingga lampu dapat menyala sesuai kebutuhan dengan mengotak-atik rangkaian dan saklarnya. 

Instalasi penerangan adalah suatu rangkaian listrik dimana beban listrik berupa komponen penerangan yaitu lampu. Sebelum memulai merangkai, perlu diketahui apa saja alat dan bahan yang diperlukan, antara lain:

  1. Box sekring
  2. Cross dos
  3. Fitting lampu
  4. Jara
  5. Kabel
  6. Knee
  7. Lampu
  8. Lasdop
  9. MCB
  10. Obeng plus
  11. Obeng minus
  12. Pipa PVC
  13. Sekrup
  14. Saklar tunggal
  15. Saklar tukar
  16. Stop kontak
  17. Sekring
  18. Tespen
  19. T dos
  20. Tang kombinasi
  21. Tang potong
  22. Tang cucut
Penting untuk diperhatikan bahwa konsentrasi dan teliti diperlukan saat melakukan instalasi, dan pastikan semua alat dan bahan yang diperlukan sudah terbawa sebelum memulai pekerjaan agar tidak terbuang waktu.

Macam Macam Rangkaian Instalasi Penerangan

Berikut adalah macam-macam rangkaian instalasi penerangan yang bisa dipelajari secara step-by-step:

Rangkaian Instalasi Penerangan Sistem Lorong/Gudang

Sistem lorong atau gudang umumnya digunakan untuk menghidupkan lampu di suatu area yang panjang dan sempit seperti koridor atau lorong gudang. Rangkaian instalasi penerangan sistem lorong dapat dilihat pada diagram di atas.

Jadi, untuk rangkaian instalasi penerangan sistem lorong/gudang, ada beberapa komponen yang harus dipersiapkan, yaitu:

A. Kabel

Kabel yang digunakan harus memiliki ukuran yang sesuai dengan kebutuhan dan daya listrik yang diperlukan. Selain itu, kabel juga harus memiliki isolasi yang baik agar tidak terjadi korsleting yang berbahaya. Untuk instalasi di dalam lorong/gudang, sebaiknya menggunakan kabel dengan jenis NYM atau NYY.

B. Saklar

Saklar adalah komponen penting dalam instalasi penerangan, karena digunakan untuk menghidupkan dan mematikan lampu. Saklar yang baik harus memiliki kapasitas daya yang cukup, tahan terhadap panas dan korosi, serta mudah digunakan.

C. Lampu

Lampu yang dipilih harus disesuaikan dengan jenis aktivitas yang dilakukan di lorong/gudang. Misalnya, jika lorong digunakan untuk memuat dan membongkar barang, maka lampu yang dipilih harus memiliki intensitas cahaya yang tinggi agar pekerja bisa melihat dengan jelas. Lampu LED seringkali menjadi pilihan yang baik karena lebih hemat energi dan tahan lama.

D. Fitting Lampu

Fitting lampu digunakan untuk memasang lampu pada dinding atau langit-langit. Fitting yang dipilih harus memiliki ukuran yang sesuai dengan jenis lampu yang akan digunakan dan mampu menahan beban lampu yang dipasang.

E. Panel Listrik

Panel listrik digunakan untuk mengatur distribusi listrik ke seluruh lampu di lorong/gudang. Panel listrik yang baik harus tahan terhadap panas, korosi, dan beban listrik yang tinggi.

Itulah beberapa komponen yang harus dipersiapkan dalam instalasi penerangan sistem lorong/gudang. Pastikan komponen-komponen tersebut dipilih dengan baik dan dipasang oleh tenaga ahli untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penggunaan.

Rangkaian Instalasi Penerangan Seri

Rangkaian instalasi penerangan seri memiliki keunggulan yakni konsumsi daya yang relatif rendah, namun memiliki kelemahan yaitu jika salah satu lampu mati, maka lampu lainnya juga akan ikut mati.

Juga merupakan salah satu jenis instalasi penerangan yang sederhana namun kurang efisien. Pada rangkaian seri, lampu-lampu dihubungkan secara berurutan sehingga arus yang mengalir pada setiap lampu sama.

Namun, kelemahan dari instalasi seri adalah jika satu lampu mati, maka seluruh lampu yang terhubung dalam rangkaian tersebut tidak akan menyala. Selain itu, jika jarak antara sumber listrik dan lampu terlalu jauh, maka akan terjadi penurunan tegangan yang menyebabkan lampu menjadi redup atau bahkan mati.

Oleh karena itu, instalasi penerangan seri biasanya hanya digunakan untuk ruangan yang kecil dan memiliki jumlah lampu yang sedikit. Untuk ruangan yang lebih besar dan memerlukan penerangan yang lebih terang, sebaiknya menggunakan instalasi penerangan paralel.

Rangkaian Instalasi Penerangan Paralel

Rangkaian instalasi penerangan paralel lebih umum digunakan karena keuntungannya yakni bila satu lampu mati, lampu lainnya tetap akan menyala. Pada rangkaian ini, beberapa lampu akan terhubung secara paralel pada satu jalur listrik yang sama. Rangkaian ini sering digunakan dalam ruangan yang memerlukan banyak lampu, seperti aula atau ruang rapat.

Salah satu keuntungan dari rangkaian paralel adalah ketika salah satu lampu mati atau rusak, lampu-lampu lainnya masih dapat menyala. Selain itu, jika Anda ingin menambahkan lampu baru, Anda hanya perlu menghubungkannya ke jalur yang sudah ada.

Namun, perlu diperhatikan bahwa pada rangkaian paralel, arus listrik terbagi di antara setiap lampu yang terhubung. Jika terlalu banyak lampu dihubungkan pada satu rangkaian, maka arus listrik yang terbagi tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas pencahayaan. Oleh karena itu, pastikan Anda merencanakan jumlah lampu yang sesuai dengan kapasitas listrik yang tersedia.

Rangkaian Instalasi Penerangan Seri-Paralel

Rangkaian instalasi penerangan seri-paralel memadukan kelebihan dari rangkaian seri dan paralel. Pada rangkaian ini, lampu dihubungkan secara seri dan kemudian dihubungkan secara paralel ke rangkaian selanjutnya. Rangkaian ini digunakan untuk mengatur penerangan yang lebih kompleks seperti di gedung-gedung atau kantor-kantor.

Pada rangkaian seri-paralel, beberapa lampu dihubungkan secara seri sedangkan beberapa lainnya dihubungkan secara paralel. Rangkaian seri berarti bahwa setiap lampu dihubungkan berturut-turut, sehingga arus yang mengalir melalui setiap lampu harus sama. Sedangkan rangkaian paralel berarti bahwa beberapa lampu dihubungkan secara paralel, sehingga tegangan pada setiap lampu harus sama.

Dalam rangkaian seri-paralel, sejumlah lampu dihubungkan secara seri dan kemudian rangkaian seri tersebut dihubungkan secara paralel dengan lampu-lampu lainnya. Dengan cara ini, dapat dikontrol pencahayaan pada beberapa area secara independen. Sebagai contoh, dalam sebuah gedung, penerangan di ruang rapat dan ruang tunggu dapat diatur secara terpisah.

Dalam merancang rangkaian ini, perlu diperhatikan agar jumlah lampu dalam rangkaian seri dan paralel tidak terlalu banyak, sehingga arus dan tegangan dapat diatur dengan baik dan tidak mengakibatkan penurunan kualitas pencahayaan. Selain itu, perlu dipilih juga komponen yang tepat seperti trafo, saklar, dan kabel yang sesuai dengan kapasitas daya dan kebutuhan pencahayaan.

Contoh Rangkaian Instalasi Penerangan 


Tentu saja, saya akan memberikan contoh untuk masing-masing jenis rangkaian instalasi penerangan:

A. Rangkaian Instalasi Penerangan Sistem Lorong/Gudang:

Misalkan kita memiliki sebuah gudang yang panjangnya 20 meter dan lebarnya 10 meter. Kita ingin memasang lampu sepanjang lorong gudang tersebut dengan jarak antarlampu sekitar 2 meter. Kita dapat menggunakan rangkaian seri, di mana lampu satu dihubungkan dengan lampu yang lain secara berurutan. Jadi, kita akan memiliki 10 lampu dan setiap lampu dihubungkan dengan yang lain secara berurutan.

B. Rangkaian Instalasi Penerangan Seri:

Misalkan kita ingin memasang lampu di sepanjang koridor dengan total 5 lampu. Kita dapat menggunakan rangkaian seri di mana lampu satu dihubungkan dengan lampu yang lain secara berurutan. Jadi, lampu 1 dihubungkan dengan lampu 2, lampu 2 dihubungkan dengan lampu 3, dan seterusnya hingga lampu 5.

C. Rangkaian Instalasi Penerangan Paralel:

Misalkan kita ingin memasang 3 lampu di ruangan dengan menggunakan rangkaian paralel. Setiap lampu akan memiliki sumber listrik yang terhubung secara terpisah ke sumber daya utama. Jadi, setiap lampu akan terhubung secara paralel ke sumber listrik utama. Dalam rangkaian paralel, jika salah satu lampu mati, lampu lainnya masih akan tetap menyala.

D. Rangkaian Instalasi Penerangan Seri-Paralel:

Misalkan kita ingin memasang lampu di sebuah ruangan dengan total 6 lampu dan kita ingin menggunakan rangkaian seri-paralel. Kita dapat menghubungkan tiga set lampu dengan dua lampu dalam satu set. Jadi, setiap set lampu terdiri dari 2 lampu yang dihubungkan secara seri, dan tiga set lampu dihubungkan secara paralel. Dalam hal ini, jika salah satu lampu dalam satu set mati, maka lampu yang lain dalam set tersebut juga mati, tetapi set lainnya masih tetap menyala.
Baca juga :